Rabu, 04 November 2009

Piagam Trikora









Di tahun 1965 setelah terjadi konfrontasi dengan Belanda, alm HM Soeharto dengan sandi operasi Mandala menyerang dan merebut Irian Barat dalam rangka Trikora.
Pada thn 1965 setelah Irian Barat kembali kepangkuan Republik Indoneia, ayah kami ditugaskan dari Departemen Kehutanan Jkt ke Irian Barat dalam rangka Trikora.

Pada wkt itu karena transportasi amat sulit ke Irian Barat, orang tua kami sekeluarga dari Tg Priuk Jkt menumpang KM Klingi dari Sriwijaya Lines, perjalanan dari Jakarta ke Sukarnapura waktu itu memakan waktu 1 bulan, karena singgah beberapa kota seperti Surabaya, Makassar, Ambon, Sorong, Manokwari, Biak & akhirnya tiba di Sukarnapura.

Ayah kami tugas di Irian Barat sebagai tenaga sipil dari Departemen Kehutanan sampai Penentuan Pendapat Rakyat PEPERA / referendum dilaksanakan dikota Sukarnapura, sampai akhirnya Irian Barat menjadi bagian Rpublik Indonesia, ayah kami tetap bertugas dan berada di Irian Barat, sampai ayah kami wafat.

Sebagai dedikasi ayah kami dalam rangka Trikora, pemerintah Indonesia memberikan "Piagam Penghargaan Trikora" yang ditanda tangani oleh alm HM Soeharto, apa yang keluarga dapat dari pemerintah Indonesia, sedangkan tulang punggung keluarga telah wafat? hanya Piagam Penghargaan Trikora yang terpampang didinding yang menatap bisu wajah keluarga.

Pemerintah tidak pernah melirik keluarga ex pejuang Trikora, padahal hasil yang diperoleh dari tanah Papua sekarang amat melimpah, semoga generasi berikutnya bisa mengambil hikmah dari kejadian tsb diatas, dan mengembalikan kejayaan Indonesia dimasa lampau, ambil apa yang baik yang telah alm HM Soeharto berikan untuk bangsa Indonesia, dan buang apa yang kurang baik yang telah alm HM Soeharto lakukan.

Albert Warouw ++

Berbahasa Indonesia yang baik


Didalam pengamatan kami bertahun-tahun pada acara tv swasta yang menayangkan acara dari desa ke desa di Indonesia, pada umumnya penduduk pribumi yang ada di bgn barat Indonesia spt pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan kalau diwawancarai oleh penyiar tv swasta, ada beberapa daerah tersebut diatas penduduk pribuminya tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik.

Tetapi kalau kita melihat di bagian Indonesia timur khususnya di Papua, penduduk pribumi di Papua walaupun mereka masi menggunakan pakaian dari Koteka, tetapi bila di wawancarai oleh penyiar tv swasta, pada umumnya mereka bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.

Jadi analisa kami penduduk pribumi Papua lebih pintar dari penduduk pribumi Indonesia bagian barat dalam hal berbahasa Indonesia, namun kesempatan orang Papua untuk pendidikan amat sedikit dibandingkan dengan penduduk yang ada di Indonesia bagian Barat khususnya pulau Jawa.

Ini menjadi pekerjaan extra untuk menteri pendidikan untuk memberikan porsi yang lebih banyak lagi kepada guru-guru yang ada di Indonesia barat untuk mau datang mengabdi dan mengajar di daerah Papua, kadang ada segelintir orang tidak mau penduduk Papua itu menjadi pintar dan berprestasi, karena takut tersaingi dimasa yang akan datang.

Dengan pemerataan pendidikan diseluruh tanah tumpah darah Indonesia, membuat penduduk lokal akan mencintai pemimpinnya, dan berpulang kepada kita semua rakyat Indonesia tidak menginginkan disintegrasi bangsa.

Albert Warouw ++

Pribumi Papua yang menderita








Banyak orang Papua entah wanita/pria tidak pernah melihat dump truck yang terbesar didunia yang bisa load 200 ton capasitas sekali angkut beroperasi di tanah Papua, sebab itu saya bagi beberapa foto ini untuk anda semua.

Mengapa dump truck terbesar di dunia ada di tanah Papua?? karena tanah Papua begitu kaya akan mineral tambang, jadi untuk menggasak tanah Papua, harus didatangkan alat-alat berat tercanggih di dunia, supaya material tambang dengan mudah diambil dari perut tanah Papua.

Tetapi sayang kekayaannya tidak bisa dinikmati oleh penduduk asli tanah Papua, coba anda lihat : saya bisa berdampingan foto bersama dengan orang pribumi Papua yang tinggal disekitar tambang Freeport, tetapi ironisnya mereka hanya menggunakan baju Koteka, dan berfoto bersama kami untuk mendapatkan uang rupiah, padahal tanah disekitar tambang Freeport Mc Moran adalah kepunyaan leluhur mereka.
Ini salah siapa.. ini salah kita semua ..

Albert Warouw ++
Pengamat tanah Papua..